Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Agustus 2012

Cara Download File mkv di IDWS dengan IDM

Bagi Anda yang tidak bisa atau mengalami kesulitan untuk men-download film-film berjenis mkv dengan menggunakan idm di indowebster padahal file mkv telah terdaftar di file type yang secara otomatis dapat di-download oleh IDM. Dengan potingan ini saya akan mencoba untuk membantu Anda.
Selain itu cara ini bisa juga digunakan apabila idm Anda tidak terintegrasi dengan browser.

Cara-caranya adalah sebagai berikut :
1. Lakukan langkah-langkah untuk melakukan donwload film seperti biasa sampai muncul gambar seperti di bawah ini : 
2. Kemudian klik download.
3. Setelah Anda meng-klik download, file film tersebut secara otomatis akan di-download oleh browser Anda tanpa melalui IDM seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

4. Maka untuk men-download film dengan menggunakan IDM langkah selanjutnya yaitu klik ok  ketika muncul gambar seperti di atas sampai muncul gambar seperti di bawah ini :

5. Lalu cancel proses download oleh browser dengan meng-klik tanda silang.

6. Kemudian klik kanan file yang di-download oleh browser seperti gambar di bawah ini lalu klik copy download link

7. Lalu langkah selanjutnya yaitu buka IDM Anda.
8. Klik menu add url.

9. Setelah itu akan muncul gambar seperti di bawah ini

10. Kemudian klik kanan-paste pada kotak di samping tulisan address lalu klik ok.

11. Maka akan muncul gambar seperti di bawah ini.

12.Klik "start download" untuk memulai proses download film tersebut.

13. Proses download film sedang dilakukan.

Sekian postingan saya tentang download film berjenis mkv dengan IDM di indowebster.
Terima Kasih
Semoga Membantu





Jumat, 22 Juni 2012

Sedimentary Rocks, Density, and Porosity


Sedimentary rocks are rocks which are formed by the “turning to stone” of sediments and those sediments, in turn, are formed by the breakdown of yet-older rocks [1]. There are 8 types of sedimentary rocks, those are breccia, conglomerate, sandstone, shale, limestone, saltstone, gypsum, and coal. 

Types of sedimentary rocks have a different density. The meaning of density itself is a physical property of matter, as each element and compound has a unique density associated with it [2]. So by the definition of density, density has a function to be able to determine what kind of a matter. Then when a matter has a high density, it will have a lower mass than a matter that has a low density. 
 
Measuring density of sedimentary rocks needs to know volume of that sedimentary rocks. For knowing volume of the rocks, it uses Archimedes’ law. The use of Archimedes’ law is because sedimentary rocks have irregular shape. Sound of Archimedes’ law is the buoyant force is equal to the weight to the displaced water. 
 
Rocks that have the same density will have the different of porosity. The meaning of porosity itself is the ratio of pores (micro-voids) in the stone, to its total solid volume [3]. Porosity divides to 2 types based on origin, those are original porosity and induced porosity. Original porosity is porosity that formed when rocks making progress. And induced porosity is porosity that form after rocks making progress. 
There are some factors that affect porosity, that are structure of rocks, distribution of rocks, cementation, compacting, and angularity. 

Besides rocks have density and porosity, rocks have also matrix rocks. Matrix rocks is physical structure that formed a rock. Things that can characterize characteristic rocks matrix are grain shape, roundness, and grain size.
Grain shape based on comparison of long diameter (l), intermediate diameter (i), and short diameter(s), there are 4 grain shape in sedimentary rocks, those are oblate (l = i   s), equant (l = i = s), bladed (l   i  s) , and prolate (i = s  l). 

Based on roundness or sharpness sedimen grain, there are 6 level of roundness. 6 level of roundness that are very angular, angular, subangular, subrounded, rounded, and well-rounded.


[1] J. E. Sanders. Principles of physical geology (John Willey,   New York, 1981)
[2] Charles E. Ophardt. What is density. 2003. URL : http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/120Adensity.html (accessed 11 May 2012)
[3] Porosity. URL : http://www.stonecaretechniques.com/6_m.htm (accessed 11 May 2012)

Minggu, 06 Mei 2012

Berbagi tentang Sel Surya


Tujuan dari praktikum karakterisasi sel surya yaitu untuk memahami karakteristik rapat arus terhadap tegangan sel surya, menentukan efisiensi sel surya, mengetahui pengaruh intensitas cahaya yang diberikan terhadap efisiensi sel surya, dan mampu membedakan perbedaan prinsip kerja dan karakteristik sel surya organik dengan sel surya anorganik.
Efek fotolistrik merupakan proses perubahan sifat-sifat konduksi listrik di dalam material karena pengaruh cahaya atau gelombang elektromagnetik lain. Efek ini mengakibatkan terciptanya pasangan elektron dan hole di dalam semikonduktor, atau pancaran elektron bebas dan ion yang tertinggal di dalam metal. Fenomena pertama dikenal sebagai efek fotolistrik internal, sedangkan fenomena kedua disebut efek fotolistrik eksternal.[1]
Salah satu aplikasi dari efek fotolistrik yaitu sel surya. Sel surya adalah semikonduktor dengan sambungan p-n yang dapat mengkonversi energi sinar matahari menjadi energi listrik.[2] Prinsip kerja dari sel surya yaitu ketika sel surya diberi sinar matahari, foton akan mengeksitasi elektron. Berbeda dengan pemancaran cahaya ke logam, elektron yang dieksitasi ini akan disalurkan ke rangkaian eksternal sebelum kembali ke keadaan awal. Kelebihan energi yang dihasilkan dari eksitasi elektron tersebut akan menghasilkan beda potensial atau electromotive force (emf). Gaya yang dihasilkan ini menyalurkan elektron tersebut ke rangkaian eksternal untuk menghasilkan energi listrik.[3]
Salah satu dari pengukuran dasar untuk menentukan karakteristik sel surya adalah pengukuran rapat arus–tegangan (J-V). Digunakannya pengukuran J-V karena arus bergantung pada luas daerah aktif sehingga akan lebih baik apabila mengukur rapat arus dibandingkan mengukur arus saja. Pengukuran rapat arus-tegangan dilakukan dengan menyinari divais sel surya di bawah penyinaran standar matahar AM1.5. 
Terdapat beberapa parameter yang penting yang digunakan untuk mengkarakterisasi sel surya dapat diperoleh dari kurva J-V yaitu rapat arus hubung singkat, tegangan rangkaian terbuka, fill factor, dan efisiensi konversi daya.

a.       Karakterisasi J-V dalam keadaan Gelap
Dalam keadaan gelap, sel surya berperilaku seperti dioda semikonduktor. Jika arus seri diberikan pada divais, maka arus akan mengalir melewati divais. Terdapat 2 macam arus yang mengalir pada divais semikonduktor, yaitu arus drift dan arus difusi. Arus drift merupakan arus yang timbul akibat medan listrik yang terdapat di dalam material. Sedangkan arus difusi adalah arus yang ditimbulkan oleh variasi spasial dari konsentrasi muatan di dalam material. Arus tersebut mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Dalam keadaan setimbang,  kedua arus tersebut akan saling menghilangkan sehingga arus total menjadi nol.
Ketika divais diberi tegangan luar, maka akan terjadi pergeseran tingkat fermi elektron. Pergeseran tingkat fermi ini sama dengan besarnya tegangan luar yang diberikan kepada semikonduktor. Secara eksperimen, persamaan arus dari sel surya dalam keadaan arus gelap diberikan oleh :
J = Jo [exp(qV/nkT) - 1]    (1)
dimana n adalah faktor ideal.

b.      Karakteristik J-V dalam keadaan Disinari
Ketika semikonduktor sel surya disinari di bawah cahaya, maka akan terjadi peningkatan konsentrasi elektron dan hole di dalam daerah muatan ruang. Hal tersebut menghasilkan arus yang lebih banyak dalam keadaan setimbang. Sehingga sebagai ganti J0 = 0, JL akan terukur. Oleh karena itu, arus total dalam sel surya dinyatakan dalam persamaan berikut :
J = Jo [exp(qV/nkT) - 1] - JL (2)
  
Ketika divais diberikan tegangan, pada suatu titik tertentu tidak ada arus yang terukur. Titik tersebut disebut tegangan rangkaian terbuka (Voc). 
Ketika sel surya bekerja pada sebuah keadaan dimana diberikan daya keluaran maksimum (Pmax), rapat arus dan tegangan pada titik tersebut disebut Jmpp dan Vmpp. Rasio Pmax terhadap hasil kali antara Voc dan Jsc didefinisikan sebagai fill factor
Parameter yang paling penting pada sel surya yaitu efisiensi konversi daya (PCE/ ). PCE dari sel surya didefinisikan sebagai perbandingan antara daya keluaran maksimum (Pmax) terhadap daya total dari cahaya datang (Plight).

Referensi :
[1] T. Mart. Mengapa Einstein Mendapat Nobel dari Efek Fotolistrik. 26 Agustus 2005. URL : http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1125385480
[2] Yulia Gushadi. Aplikasi Efek Fotolistrik. 27 Maret 2012. URL : http://yhmetri-physics.blogspot.com/2012/03/aplikasi-efek-fotolistrik.html
[3] Imperial College Press. The Physics of Solar Cells. hlm. 1-2.